Jika risiko politik minggu ini tidak menghasilkan kemajuan dan sentimen ekonomi berkurang, Beli

USD / JPY? 

Dapatkah IDR mencari peluang penguatan dari ketidakpastian ini?

Menjelang tenggat waktu Brexit, pendanaan Pemerintah AS dan perdagangan AS-Cina

Februari ini akan menjadi bulan yang bergejolak karena beberapa tenggat waktu besar semakin dekat. Investor merasa lebih gelisah daripada lega karena sentimen tidak seoptimis yang diharapkan. Pekan lalu kami melihat penghindaran risiko mendapatkan momentum setelah mata uang berisiko seperti dolar Australia dan dolar Selandia Baru turun tajam karena sentimen yang lebih buruk dari bank sentral dan data tenaga kerja masing-masing.

Brexit

Perdana Menteri May akan menyampaikan pidatonya pada tanggal 13 Februari dan belum ada solusi yang jelas tentang bagaimana memecahkan kebuntuan pada saat ini. Ini dikonfirmasi dari tweet dari Donald Tusk, Presiden Dewan Eropa, yang mengatakan "Masih belum ada terobosan yang terlihat" dari pertemuannya dengan May pada 7 Februari. Pemerintah akan mengajukan mosi yang akan memberi anggota parlemen kontrol yang lebih besar terhadap proses Brexit jika May tidak memberikan kemajuan signifikan dalam Brexit pada hari Rabu ini.

Pengeluaran Pemerintah AS

Pemerintah AS akan menghadapi kemungkinan penutupan lainnya jika tagihan dana baru tidak disahkan sebelum 15 Februari di mana dana akan habis. Trump sebelumnya menuntut US$5,7 miliar untuk tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko yang ditolak oleh Demokrat. Sejauh ini, ia telah mengisyaratkan optimisme tentang kemajuan pembicaraan kongres tentang keamanan perbatasan Kamis lalu. Meskipun kedua belah pihak tampaknya hampir mencapai kesepakatan Jumat lalu, tetap ada kesenjangan yang signifikan, dan momentum tampaknya telah melambat.

Pembicaraan Perdagangan AS-Cina

Presiden Donald Trump sebelumnya menyatakan bahwa ia tidak memiliki rencana untuk bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping sebelum batas waktu 1 Maret untuk mencapai kesepakatan perdagangan yang meningkatkan kekhawatiran bahwa pembicaraan akan gagal. Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Negosiator Perdagangan Robert Lighthizer akan menuju Beijing minggu ini untuk mengadakan pembicaraan lagi dan CNBC melaporkan Jumat lalu bahwa tenggat waktu Maret dapat ditunda “melalui telepon.”

Jika perundingan gagal, AS akan melanjutkan untuk menaikkan tarif dari 10% menjadi 25% pada impor Tiongkok senilai US$200 miliar. Ini bisa melukai pertumbuhan ekonomi global yang sudah melambat.

Minggu ini juga akan menjadi minggu yang penting untuk dolar karena serangkaian data akan dirilis mulai dari CPI hingga penjualan ritel. Seperti yang dikatakan Ketua Fed Powell sebelumnya bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini akan sangat bergantung pada data, ini berarti bahwa data yang lebih kuat minggu ini pasti dapat mendorong dolar lebih tinggi.

IDR Masih Terganggu oleh USD

Ketidakpastian kondisi diluar negeri diprediksikan tidak akan mampu dimanfaatkan oleh IDR/Rupiah, dimana potensi dan kondisi dalam negeri saat ini meskipun banyaknya aliran dana asing yang mulai meningkat untuk masuk akan tetapi IDR masih tergantung dari pergerakan USD sendiri. Dollar index diperkirakan akan menguat menuju area 96.50-96.90 menyebabkan IDR/Rupiah akan tertahan penguatannya dan kembali bergerak melemah menuju area Rp. 14,100 – 14,200 / USD. 


Pilihan Kami

EUR/USD: Di tengah data zona euro yang melemah dan meningkatnya ketidakpastian, pasangan ini bisa melemah hingga di bawah 1,300 menuju 1,1250 dalam minggu ini.

EUR/USD

 

USD/JPY: Pasangan ini bisa menembus resistance 110,00 dengan mudah dan bergerak menguat menuju 111,20 di tengah ketidakpastian yang meningkat.

USD/JPY

 

XAU/USD: Pasangan ini mungkin melemah ke 1301 karena pergerakan teknikal.

XAU/USD

 

New call-to-action

 

Tim Riset Fullerton Markets

Rekan Trading Anda yang Setia