“Permainan reformasi pajak” Trump bisa dilihat sebagai salah suatu keuntungan, buy EUR/USD?
Menerapkan strategi trading berjangka tahun depan mungkin sesuai karena tidak ada bank sentral yang mau kehilangan permainan pengetatan.
Sebaiknya tidak perlu. Bank-bank sentral diseluruh dunia dengan hati-hati berusaha menghilangkan kebijakan yang terakumulasi ditahun-tahun sebelumnya tanpa menambahkan banyak volatilitas. Dipimpin oleh kenaikan suku bunga oleh Fed dan PBOC, bank sentral di seluruh dunia beralih ke arah moneter yang lebih ketat pekan lalu. Namun pergerakannya dianggap relatif kecil, dan bahasa tentang prospek kebijakan masa depan nampaknya cukup berimbang.
Tahun pertumbuhan global lain yang disinkronkan pada tahun 2018 sangat mungkin terjadi, karena Fed dan ECB merevisi perkiraan mereka untuk pertumbuhan ekonomi masing-masing tahun depan bahkan saat mereka memberi sinyal bahwa mereka akan perlahan mengurangi stimulus yang mereka berikan. Melihat apa yang dilakukan bank sentral lain setelah Fed menaikkan tingkat suku bunga:
- PBOC mengejutkan pasar dengan menaikkan suku bunga sebesar lima basis poin. Hal itu mengindikasikan bias pengetatan para pembuat kebijakan dan halini akan berlanjut di Lembaga penelitian keuangan PBOC juga mengatakan bahwa ekonomi pasar negara berkembang juga harus memulai normalisasi kebijakan moneter dan keluar dari langkah-langkah pelonggaran.
- Bank sentral Meksiko menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak Juni pekan lalu, menaikkan biaya pinjaman 25 basis poin menjadi 7,25%, sementara satu anggota dewan mendukung kenaikan 50 basis poin
- Bank sentral Turki menaikkan salah satu suku bunga utamanya kurang dari yang diperkirakan dan berjanji untuk menjaga kebijakan tetap ketat sampai prospek inflasi membaik
Pasar eurodollar masa depan, yang sangat peka terhadap kebijakan Fed menunjukkan bahwa pasar kurang yakin bahwa Fed akan mempercepat langkah pengetatan. Sementara Fed memperkirakan akan menaikkan suku bunga tiga kali di tahun 2018, sebagian besar pedagang meragukan mengingat prospek inflasi yang jinak. Keragu-raguan itu dapat dilihat pada mendatarnya penyebaran kontrak eurodolar yang berakhir pada bulan Desember 2018 dan Desember 2019. Kesenjangan itu masih mendekati level terendah 2017, mengisyaratkan trader untuk meninjau batasan risiko dari Fed yang hawkish di tahun-tahun mendatang.
Bank sentral utama harus bergerak perlahan untuk mengurangi stimulus sementara inflasi tetap teredam dan di bawah target mereka. Mereka semua saling memperhatikan untuk memastikan bahwa kebijakan mereka tidak berjalan di depan mendahului rekanan mereka, dan hal tersebut dapat dilihat dalam pertemuan ECB minggu lalu. Sementara Draghi ECB mengatakan pada hari Kamis bahwa dia lebih percaya diri bahwa inflasi pada akhirnya akan naik ke gawang bank sentral, sementara staf ECB sendiri bahkan tidak melihat hal itu terjadi pada tahun 2020. Ungkapan semacam itu bisa menghilangkan keuntungan bagi euro.
Petikan Kita
EUR/USD – Agak bullish.
Perdebatan reformasi pajak Trump dapat terus membebani greenback. Diperkirakan pasangan ini naik menuju 1.180 minggu ini.
USD/JPY – Agak bearish.
Pasangan ini bisa jatuh ke 112 di tengah konsolidasi harga
XAU/USD (Gold) – Agak bullish.
Kami memperkirakan harga akan naik menuju 1260 minggu ini.
Berita Top Minggu Ini (GMT+8 time zone)
Selandia Baru: PDB QoQ. Kamis,21 December, pukul 05.45.
Kami memperkirakan angka muncul di 0.7% (angka sebelumnya 0.8%).
AS: Core Durable Goods Orders m/m. Jumat, 22 December, pukul 21.30.
Kami memperkirakan angka muncul di 0.6% (angka sebelumnya 0.9%).
Tim Riset Fullerton Markets
Mitra Komitmen Dagang Anda