Berita fundamental yang mempengaruhi pasar forex meliputi rilis data ekonomi, kebijakan bank sentral, peristiwa geopolitik, tingkat inflasi, dan laporan ketenagakerjaan.
Tingkat Pertumbuhan PDB:
Laporan PDB memberikan wawasan tentang kinerja ekonomi suatu negara, dengan pertumbuhan yang kuat biasanya memperkuat mata uang.
Data Ketenagakerjaan:
Angka ketenagakerjaan, seperti Non-Farm Payrolls (NFP) AS, memengaruhi ekspektasi untuk kesehatan ekonomi dan kebijakan suku bunga di masa depan. Pekerjaan yang lebih tinggi biasanya mendukung mata uang yang lebih kuat.
Laporan Inflasi:
Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) adalah ukuran utama inflasi. Meningkatnya inflasi dapat menyebabkan bank sentral menaikkan suku bunga, seringkali meningkatkan mata uang.
Perubahan Suku Bunga:
Bank sentral seperti Federal Reserve, Bank Sentral Eropa, dan Bank of Japan menetapkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi dan mendukung stabilitas ekonomi. Suku bunga yang lebih tinggi menarik investasi asing, seringkali memperkuat mata uang.
Pelonggaran Kuantitatif (QE) dan Pengetatan:
Pengumuman QE (pembelian aset untuk meningkatkan likuiditas) dapat melemahkan mata uang, sementara pengetatan (mengurangi pembelian aset atau menaikkan suku bunga) dapat memperkuatnya.
Ketegangan Perdagangan:
Perang dagang dan tarif dapat mengacaukan nilai mata uang, karena investor mencari mata uang yang lebih aman terhadap potensi gangguan ekonomi.
Pemilu dan Ketidakpastian Politik:
Pemilu atau ketidakstabilan politik membuat mata uang lebih fluktuatif. Misalnya, Brexit menyebabkan pergerakan signifikan dalam GBP/USD.
Perang atau Konflik Besar:
Peristiwa ini cenderung mengarahkan investor ke mata uang "safe-haven" seperti USD, JPY, atau CHF, serta komoditas seperti emas.
Organisasi Internasional:
Laporan dari IMF atau Bank Dunia, terutama perkiraan atau rekomendasi kebijakan, dapat memengaruhi sentimen pasar seputar masa depan mata uang.
PMI Manufaktur dan Jasa:
Indikator ini memberikan wawasan tentang aktivitas bisnis di sektor manufaktur dan jasa. PMI yang kuat umumnya mendukung mata uang.
Harga Komoditas:
Harga komoditas seperti minyak dan emas memengaruhi mata uang yang bergantung pada komoditas. Misalnya, kenaikan harga minyak biasanya memperkuat mata uang seperti CAD (Kanada) dan AUD (Australia).
Sentimen Risiko:
Sentimen investor (risk-on atau risk-off) memengaruhi pasar forex. Situasi risk-off (selama krisis), investor pindah ke safe-haven seperti USD, JPY, dan CHF.
Trader forex memantau peristiwa berita ini dengan cermat, karena sering menyebabkan volatilitas dan peluang trading yang signifikan di pasar mata uang.
Fullerton Markets Research Team
Your Committed Trading Partner