USD/JPY jatuh setelah kenaikan suku bunga pertama Fed 2017. USD/JPY menuju 112, Kapankah kita akan melihatnya kembali ke level 115 atau bahkan ke 118?
Beberapa pedagang merasa bingung dengan jatuhnya USD/JPY lebih dari 100 pips pada satu jam pertama setelah pengumuman kenaikan suku bunga. Bukankah kenaikan suku bunga seharusnya memperkuat mata uang masing-masing? Umumnya, jawabannya adalah "ya". Tapi, apa yang mendahului adalah "ekspektasi pasar". Kenaikan suku bunga diperkirakan akan terjadi oleh pasar. Seperti disebutkan dalam riset pekan lalu, pasar sedang mencari di luar kemungkinan lain pada kenaikan suku bunga berikutnya di bulan Juni. Pasar berharap Ketua Fed Janet Yellen untuk memberikan indikasi yang jelas dari kenaikan suku bunga berikutnya tetapi dia gagal menghidupkan harapan tersebut. Selain itu, keputusan kenaikan suku bunga itu tidak dengan suara bulat; Presiden Fed Minneapolis Kashkari memilih untuk mempertahankan suku bunga. Kemungkinan kenaikan suku bunga berikutnya pada bulan Juni direvisi kebawah dari 60% menjadi tidak kurang dari 50%. FOMC berikutnya dijadwalkan pada 3 Mei tanpa konferensi pers setelah pernyataan disampaikan. Kami berharap banteng dolar untuk duduk dikursi belakang untuk saat ini, kecuali ada pembaruan spekulasi untuk membawa peluang kenaikan suku bunga Juni kembali ke 60% atau lebih.
BOE, Kejutan si Elang
Bank Inggris (BOE) bisa saja menjadi bank sentral berikutnya yang akan menaikkan suku bunga setelah Fed. Hal ini ditangkap pedagang sebagai kejutan keduakalinya dalam seminggu. Anggota voting MPC Kristen Forbes memilih untuk kenaikan suku bunga segera, mengutip ada sedikit alasan untuk mengabaikan inflasi diluar target mereka. Beberapa anggota MPC lainnya juga percaya kenaikan suku bunga mungkin diperlukan lebih cepat dalam notulen mereka. Dengan data ekonomi yang lemah, berlangsungnya saga Brexit dan Pasal 50 di jalur yang akan banding bulan ini, ada sedikit tanda dari kemungkinan BOE hawkish sebelum pengumuman. GBP/USD reli selama 3 hari berturut-turut menuju 1.24.
Selain kejutan hawkish BOE , belitan atas kemungkinan referendum kedua di Skotlandia dan keterlambatan dalam persetujuan parlemen UK dengan rencana Brexit memicu reli pada GBP/USD juga. Kabar melaporkan hal itu akan sulit bagi Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon untuk menyerukan referendum kedua. Sebagian besar Skotlandia menentang gagasan tersebut di Uni Eropa tanpa menjadi bagian dari Inggris. Ini mengangkat risiko politik dari sterling. Meskipun ada sedikit keterlambatan dalam persetujuan rencana Brexit, Pasal 50 masih di jalur yang akan dipanggil bulan ini. Namun, risiko downside langsung pada sterling bersifat sementara karena dampak sebenarnya kemungkinan muncul setelah semua negosiasi, yang bisa selesai dalam beberapa bulan kemudian.
Picks Kita
NZD/USD – Formasi Piala & Tuas. Pertimbangkan untuk go Long setelah harga jatuh diatas formasi Piala dan Tuas. Resiko downside adalah dovish RBNZ pada hari Kamis.
GBP/USD – Agak bearish. Kita memperkirakan resistan 1.24 resistance untuk menahan jika Pasal 50 dalam jalur untuk dipanggil pad akhir bulan ini.
XAG/USD (Perak) – Konsolidasi. Kita memperkirakan Perak untuk berkonsolidasi antara 17.45 dan 17.25. Resiko Upside dipertimbangkan pada ekspektasi kenaikan suku bunga bulan Juni.
Berita Top Minggu Ini (GMT+8 zona waktu)
Inggris: CPI y/y. Selasa, 21 Maret, 17.30.
Kita memperkirakan angka muncul pada 2.0% (angka sebelumnya 1.8%).
Selandia Baru: Official Cash Rate. Kamis, 23 Maret, 4.00.
Kita memperkirakan angka tetap tak berubah pada 1.75% (angka sebelumnya 1.75%).
Kanada: CPI m/m. Jumat, 24 Maret, 20.30.
Kita memperkirakan angka muncul pada 0.4% (angka sebelumnya 0.9%).
Tim Riset Fullerton Markets
Mitra Komitmen Dagang Anda