Dengan kondisi data-data yang melemah dan potensi “dovish” FOMC, Jual USD/CHF?
Mampukah Rupiah kembali menguat?

Trump meraih kesepakatan untuk membuka kembali pemerintahan untuk tiga minggu hingga 15 Februari 2019

Ada kejutan pada pasar Amerika setelah Presiden Trump setuju untuk membuka sementara “shutdown” yang telah dilakukan untuk jangka waktu beberapa minggu. Hal ini membuat para pegawai pemerintahan dapat melanjutkan langkah perbaikan secara penuh terhadap pemerintahan. Akan tetapi reaksi pasar diperkirakan akan melemah dikarenakan investor menantikan gempuran rilis data ekonomi yang akan menunjukkan bahwa ekonomi sedang melambat.

“Shutdown” pemerintah AS baru-baru ini adalah yang terpanjang dalam sejarah, tercatat hingga 35 hari. Ini menunda banyak laporan ekonomi dan membuat investor hanya memiliki petunjuk halus dan melihat sekilas bagaimana kinerja ekonomi AS. Dengan FOMC dan NFP yang akan datang minggu ini, itu bisa mendorong dolar ke arah mana pun tergantung pada data dan nada bicara Powell pada FOMC meeting pada Kamis dini hari.

Kami percaya bahwa tidak ada perubahan signifikan yang dapat diharapkan selama FOMC karena Powell kemungkinan akan mengulangi mantra saat ini yaitu dapat "bersabar" dalam menunggu kenaikan suku bunga. Sejak Desember, inflasi mengarah lebih rendah dari 2,2% pada November menjadi 1,9% pada Desember 2018. Demikian pula, sentimen konsumen turun dari 98,3 pada Desember 2018 menjadi 90,7 pada Januari 2019 dan aktivitas ekonomi AS lebih lambat.

Satu-satunya hal positif yang bisa diharapkan adalah pasar tenaga kerja yang tetap kuat dengan klaim pengangguran turun menjadi 200.000 untuk pertama kalinya dalam 49 tahun. Meskipun kami tidak berharap pekerjaan yang diciptakan melampaui 310.000 yang tercatat pada bulan Desember, perkiraan 200.000 dipandang sebagai pertanda baik bagi investor. 800.000 pekerja federal yang dicabut selama penutupan akan dihitung sebagai pekerja dalam survei penggajian Biro Statistik Tenaga Kerja.

Ditambah ketegangan perdagangan AS-Cina terus membuat investor gelisah karena Wakil Perdana Menteri China Liu He akan mengunjungi Washington pada 30 Januari untuk dua hari negosiasi perdagangan dengan mitra Amerika-nya. Jika kesepakatan perdagangan tidak tercapai pada batas waktu 1 Maret, tarif AS untuk barang-barang Cina akan meningkat dari 10% menjadi 25%. Mata uang komoditas akan berkurang jika negosiasi menuju ke selatan. penuh terhadap pemerintahan.

Sementara itu, berhubungan dengan perkembangan kondisi Brexit – PM Theresa May sangat mungkin mendapatkan tekanan yang dapat menyebabkan dirinya tidak memiliki kendali yang cukup. Hal ini dapat menyebabkan May akan terpaksa untuk menunda atau bahkan menghentikan potensi berpisah atau dimungkinkan untuk mengembalikan ke Brussels untuk melanjutkan negosiasi yang sangat sulit.

Dari Eropa, saat ini banyak pelakuk pasar yang merasa sulit untuk bekerja dalam kondisi ekonomi Eropa saat ini, bahkan seberapa banyakpun data yang dirilis pada minggu ini tidak akan serta merta membuat mereka ingin masuk ke ekonomi Eropa.

Sebuah resesi di Italia, penurunan manufaktur di Jerman dan penurunan lebih lanjut dalam kepercayaan pada prospek untuk kawasan euro merupakan data-data yang ditunggu pada minggu ini. Kondisi data ini diperkirakan akan membuat suasana yang sedikit menjadi netral setelah statement dovish yang dilontarkan oleh Bank Sentral Eropa Mario Draghi dengan mengatakan risiko telah "pindah ke sisi negatifnya."

Dari dalam Negeri Indonesia, kita melihat pergerakkan Rupiah yang cukup menguat setelah melihat kondisi IHSG yang menguat menyebabkan banyaknya investor asing yang berminat terhadap kondisi di Indonesia. Meskipun saat ini sedang dalam masa menjelang Pilpres, kondisi ini tidak mengurungkan investor asing untuk masuk.

Rupiah diprediksikan akan melanjutkan penguatannya, meskipun juga akan tergantung dari kondisi Index Dollar pada minggu ini.

Prediksi kami Rupiah akan menguat ke IDR 13,890 sebelum kembali melemah ke area IDR14,100.

 

Pilihan Kami:

EUR/USD – Sedikit Menguat/Bullish

Setelah membentuk false breakout, pair ini kemungkinan akan bergerak menuju ke level harga 1.1470.

FM WMR 20190128 #1

 

USD/CHF – Melemah/Bearish

USD/CHF tertahan pada resistance di 0.9980 dan dengan potensi FOMC dovish akan membuat pair ini semakin melemah.

FM WMR 20190128 #2

 

XAU/USD (Gold) – Sedikit Menguat/Bullish

Kami melihat harga akan meningkat menuju 1313 dalam minggu ini.

FM WMR 20190128 #3

 

New call-to-action

 

 

Tim Riset Fullerton Markets

Mitra Komitmen Dagang Anda