USD/JPY muncul melampaui 114, karena harga diantara para pedagang pada kenaikan suku bunga Federal Reserve hampir "sangat ketat" pada bulan Maret. Akankah USD/JPY melampaui 115?
Kita telah melihat cukup banyak volatilitas di pasar mata uang baru-baru ini. Kita bisa memperkirakan lebih volatilitas sampai akhir bulan Maret dan inilah 3 alasannya.
#1 Kenaikan Suku Bunga Fed
Ada goyangan tak menentu pada ekspektasi kenaikan suku bunga. Berdasarkan dana berjangka Fed, kemungkinan kenaikan suku bunga Maret adalah 90%, merupakan lompatan raksasa dari 40% seminggu yang lalu. Perubahan dalam sentimen pasar terjadi karena usaha sadar pejabat Fed menyoroti kenaikan suku bunga Maret sangat mungkin terjadi berulang-ulang. Panggilan terakhir akan dilakukan dalam pertemuan FOMC mendatang pekan depan. Jika ada kekecewaan besar di Penggajian non-pertanian dan/atau data pekerjaan lain pada akhir pekan ini, maka mungkin ada sell-off dalam dolar. Jika tidak, kita memperkirakan ekspektasi kenaikan suku bunga tetap berjalan.
#2 Theresa May Mengajukan Banding Pasal 50
Perdana Menteri Inggris Theresa May sedang dalam jalur untuk mengajukan banding pasal 50 pada akhir Maret. GBP/USD jatuh diposisi 1.24 dan mengalami 6 pekan terendah pada ekspektasi kenaikan suku bunga Fed. Brexit bukan hal yang baru, namun efek pada perekonomian masih belum diketahui dan ketidakpastian melahirkan ketakutan. Kemungkinan referendum kemerdekaan Skotlandia kedua menambahkan variabel lain untuk kesetaraan. Meskipun Skotlandia menyumbang hanya 6% dari PDB Inggris dan 8% dari populasi Inggris, tetapi kemungkinan Skotlandia akan meninggalkan Inggris adalah cukup untuk memperngaruhi sterling. GBP/USD adalah seperti pergantian-wajah antara lawan lemah terhadap yang kuat, kami berharap pasangan mata uang tetap berada di bawah tekanan.
#3 Pemilu Eropa
Pemilu Belanda pekan depan menandai awal dari serangkaian pemilu di Eropa. Ini bisa memberi kita alat ukur yang adil pada kekuatan populis dan sentimen anti-Uni Eropa di Eropa. Jika hasilnya menunjukkan pertumbuhan sentimen anti-Uni Eropa, mungkin meluap ke pemilihan presiden Perancis pada bulan April. Perancis adalah ekonomi terbesar kedua di Uni Eropa, salah satu kandidat Marine Le Pen adalah populis anti-Uni Eropa. Untuk sementara ini, jajak pendapat tidak menunjukkan dia memperolah traksi. Kami percaya permainan masih terbuka dari sekarang sampai April. Jika Le Pen mulai mendapatkan traksi lebih dari kandidat lainnya, maka bisa menyebabkan masalah untuk euro. Bank Sentral Eropa (ECB) akan mengumumkan tingkat suku bunga mereka dan melakukan konferensi pers Kamis ini. Kami berharap Mario Draghi untuk menyatakan pertumbuhan ekonomi, tetapi tetap harus berhati-hati dalam pandangan ketidakpastian politik kedepan.
Pick Kita
GBP/USD – Bearish. Ekspektasi kenaikan suku bunga Fed dan ketidakpastian politik Inggris terus memberikan tekanan. Pertimbangkan untuk mencari short entri ketika Stochastic menuju keatas 80 untuk memberikan sinyal jual.
USD/JPY – Bullish. Kita berharap pasangan ini untuk dites pada level 115 keatas untuk FMOC minggu depan.
XAG/USD (Perak) – Bearish. Silver broke a new low, indikasi momentum bearish. Pertimbangkan untuk mengambil posisi naik short dengan menguatnya dollar.
Berita Top Minggu Ini (GMT+8 zona waktu)
Australia: Cash Rate. Selasa 7 Maret, 11.30.
Kita berharap angka tetp tak berubah pada 1.5% (angka sebelumnya 1.5%).
Eropa: Suku Bunga Jangka Pendek. Kamis 9 Maret, 20.45.
Kita berharap angka tetap tak berubah pada 0.0% (angka sebelumnya 0.0%).
AS: Penggajian Non-Pertanian. Jumat 10 Maret, 21.30pm.
Kita berharap angka muncul pada 180K (angka sebelumnya adalah 227K)
Tim Riset Fullerton Markets
Mitra Komitmen Dagang Anda